Sabtu, Februari 14, 2009
2
Pagi-pagi antar ibu ke sekolahnya. Untuk Mengajar. Dari berangkat sampai pulang langsung menuju kantor sepanjang jalan menemukan sebuah perenungan. Semoga bermanfaat buat teman-teman. Yup! Seseorang tidak mau mengerti. Apa yang aku ungkap, dari apa yang aku lihat di sepanjang hidupku. Bukan hanya hari ini. Bukan hanya sekarang.

Seringkali polisi menghimbau untuk pengendara bermotor diharap memakai helm. Yang bermobil memakai sabuk pengaman. Bukan apa-apa, cuma untuk keselamatan yang dihimbau. Mestinya pendengar ngerti. Mestinya gak perlu harus dinasihati seperti itu. Pengen slamet nda? Seseorang mungkin tak mau mengerti.

Ada banyak remaja, malah yang sudah tua sekalipun ikut-ikutan memodifikasi motornya dengan ban ukuran kecil. Biar lebih langsing katanya. Lalu itu kembali dilarang mas Polisi. Aneh, yang standar saja sering masih belum stabil jalannya. Apalagi yang... ah, itu kan rawan. Mending kalau dipakai sendiri, kalau boncengan? Kuat? Apa gak oleng jika melaju cepat? Apa jika sudah gitu masih ngarepin slamet? Slamet kan badak jawa. Huh, Apa seseorang tak mau mengerti?

Tukang becak, pesepeda onthel, semua kalau mandeg di perempatan lampu merah, gak persis di belakang garis aman berhenti. Pasti di depannya. Itu garis putih yang ngecat suruhan polisi loh. Tujuannya ngasih tau. Ini loh tempat terdepan paling aman yang bakal gak ganggu dan gak keserempet kendaraan dari jalur samping. Ntah mereka pada tahu atau tidak. Tapi apa iya, dia-dia pada cuek atas adanya garis itu?

Mereka semuanya pengen dimengerti atas keberadaan mereka dan inovasi mereka. Yang gak pakai sabuk, yang gak berhelm.. Ingin kegagahannya tampak. Ban motornya kecil, biar cakep, kelihatan beda sama yang laen. Terus yang tukang becak dan sejenisnya sering ngomong, “Ngalah ya mas, mbah kan pakai tenaga sendiri. Apa gak kasihan sama mbah kalau mbah di belakang belum sampai seberang lampu sudah merah lagi?”. Selalu minta pengertian. Tetapi yang laen kan juga seperti itu. Jika diusut tuntas, aturan-aturan akhirnya muncul dari kesepahaman saling mengerti loh.

Aku tidak tahu. Negeri ini berjalan atau lari atau malah diam di tempat karena hal sesepele itu. Mereka yang tahu tapi tidak mau tahu atau... seseorang memang tak mau mengerti?

2 comments:

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library