Jumat, Februari 06, 2009
11
Ada-ada saja hidup jaman sekarang. Sekarang yang mau saya ungkap adalah dari jalur psikologis.Sip! Terkadang orang dengan mudahnya bicara hak dan kewajiban. Seringkali ditemukan malah, pengayaan hak dan pemiskinan kewajiban.

Tapi ini ada yang aneh loh, bukan cuma pemikiran atas hak, tapi kita dituntut juga untuk memikirkan akibat atau hal yang akan terjadi sepanjang melaksanakan hak itu. Anehnya seperti...

Suatu saat ada seseorang membayar hutang kepada saya, hutangnya Rp. 100.000,- yah gak terlalu banyak, tapi gak sedikit juga sih. Saya suka orang itu, karena selalu tepat waktu. Dia juga gak pernah pinjam uang terlalu banyak. Ada ketakutan tidak bisa ngelunasin katanya.

Siang itu, dia terlambat hampir 1 minggu. Saya gak tau kenapa. Saya juga gak tanyakan itu. Toh itu belum jadi urusan saya karena keprofesionalan dia selama ini perihal menepati janji.

Dia datang dengan tergesa-gesa, terlihat agak lusuh. Saat itu, saya lagi kumpul bareng temen-temen. Otomatis, saya terima uang itu dengan senang hati. Dia juga. Waktu itu saya lagi senang, sekiranya tidak ada salahnya kalo saya traktir makan teman-teman yang ada di situ memakai uang itu. Tapi apa yang terjadi?

Si pelunas berubah raut mukanya. Seakan terjadi hal yang membuatnya jengkel, tapi dia tahan. Akhirnya seperti tidak bisa menyembunyikan sesuatu, dia pamit pergi. Saya penasaran, tapi saya tanya, dia tak pernah mau menceritakannya. Selidik punya selidik kemudian saya tahu dari temannya. Bahwa, saat itu, dia cari uang pelunasan dengan susah payah. Benar-benar angel, sampai dia sendiri habis-habisan kurangi jatah makan yang sudah kurang. Tapi setelah sampai ke tangan saya, saya hamburkan dengan gampangnya. Seolah begitu tidak berartinya uang itu.

Saya diam, merenung. Kadang sisi egois saya bicara, “itu uang, uang saya, kok bisa dia kecewa?”. Kadang hati saya nyeletuk, “emang itu duitmu om, tapi sedikit mikir ah, kenapa dia telat, kenapa dia datang dengan kondisi begitu. Syukur-syukur malah bisa mbantu kan lebih bae”.

Hak, memang telah menjadi bagian dari kita. Kita berfikir terlepas dari kewajiban. Hak, agaknya kitapun harusnya bisa lebih bijaksana menyikapinya. Andai semua orang sadar, ada hak orang lain dalam hak kita. Mari Sobat-sobit renungkan bersama. Aneh, tapi ternyata ada loh...

11 comments:

  1. ya kadang secara tidak terasa kita menyakiti hati orang lain atau menyinggungnya, sesuatu yang mungkin bagi kita bukan masalah mungkin adalah masalah besarnya, memang kehati-hatian dalam perilaku juga sulit dilakukan ya, terutama kalo udah deket....

    BalasHapus
  2. Hi friend.. Nice and interesting post.. Good work.. Do visit my blog and post your comments.. take care mate.. Cheers!!!

    BalasHapus
  3. @suryaden
    memang bener kata pa aden, yang menarik di sini, terlihat hal yang benar-benar sepele tapi begitu dalam artinyA

    @star
    thank buddy, i'm glad to see you..

    BalasHapus
  4. wah kalau aq sih mkin wajar yah dia marah......
    kadang kita tak sadar bagaimana menghargai orang lain....
    salah satu contohnya adalah kasus yang menimpa dirimu.....

    BalasHapus
  5. Wah wah.. hmmm.. memang kita kadang gak sadar kalo nglakuin yang kayak gitu.. tapi secara logika ga salah sih.. rasa untuk 'mengerti' itu yang agak sulit..

    BalasHapus
  6. @katobengke n danta
    siap-siap lebih teliti lebih sensi harusnya kan?hehe

    BalasHapus
  7. duh mas, emang yah kalo kita melakukan kesalahan itu kadang gak sadar..... seolah kita berfikir bahwa kita benar dan ternyata ada yang beranggapan itu hal yang salaaah.... uwhh, hidup ini memang butuh saling pengertian....

    BalasHapus
  8. berempati aja....smw ada cara yg lbh halus dan tdk menyakiti

    BalasHapus
  9. bolehkah kita tukeren link..........
    maukah engkau...biar kita bsa saling menungjungi....

    BalasHapus
  10. Hm...rumit juga. Kadang kita harus lebih toleran pada orang lain. Kitat harus menjaga perasaan orang lain. Tapi aku juga gak nyalaihin kamu ..mungkin orangnya aja yg perasa...

    BalasHapus
  11. @Rois
    'saling' juga kadang bisa bikin salah sangka juga loh, repot-repooot

    @Cebong Ipiet
    yang muncul seringnya gak disengaja loh

    @katobengke
    udah mas, tuh, di blogrolq, cek ae ya

    @Jokky Whylantoro
    sip! toleran yah..hehe salam kenal mz

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library