Jumat, Juli 10, 2009
2
Aneh saja. Mimpi bisa sampai hampir tujuh segmen sekaligus. Sudah begitu, tidak seperti biasa. Masih aku ingat sampai sekarang. Ceritanya berawal dari aku yang gregetan atas ulah seorang tetanggaku yang memamerkan uang emas, katanya dari arab. Bentuknya sungguh unik. lingkaran dengan diameter enam senti. Bentuk dominan mirip kemudi kapal ditambah lingkaran di tengah diukir goresan garis bintang dengan tiap ujungnya ada pentolannya. Cakep! Dia sering memamerkannya pada saat temu warga. Puncak gregetanku akhirnya kupuaskan saja saat di sela acara nonton tivi bareng.

Kebetulan bukan dia sendiri yang datang. Tapi kerabatnya. Cewek. Posisi menontonnya, dia membelakangiku, jadi tak bisa kulihat mukanya. Dia sesumbar, "Akan aku beri kalian emas ini, kalau... (taruhan hal acara TV)." Aku cuma geleng kepala. Akhirnya, sudah gak bisa diam lagi. "Begini saja, Neng. Lihat ini." Di sela mimpi, bawah sadarku. Aku tak tahu apa yang aku mau lakukan. Setelah tahu, akupun heran. Aku bisa lakukan itu. Ini hanya mimpi. Setelah aku mengatakan itu. Aku raih emasnya. Aku ambil sobekan kertas tulis dan uang receh yang kuambil dari sakuku. Aku taruh bertumpuk di meja. Emas paling bawah, lembar kertas dan recehan di yang paling atas. Semua mati memandang tumpukan itu. Dia tidak terkecuali.

Aku masih belum bisa melihat penuh muka cewek itu. Karena kini dia duduk di sampingku. Aku cuma menempelkan jariku di recehku, lalu menekannya. Ajaib. Receh itu berganti posisi dengan emasnya menembus kertas. Receh di bawah, koin emas di yang paling atas. Semua terkejut. Aku cuekin saja dengan kembali melihat televisi. Singkat cerita di segmen pertama mimpiku. Cewek itu tertegun. Dia menatapku tajam. Aku jadi bisa melihat penuh wajahnya. Mirip seseorang. Tapi siapa ya?

Di akhir pertemuan. Aku mengantarnya pulang. Dia tidak lagi angkuh seperti setengah jam tadi. Enak juga diajak ngobrol. Setibanya di rumahnya. Yang membukakan pintu juga sedikit aku kenal, tapi tetap saja aku tak tahu. Peduli amat. Yang satu ini saja diurus. Aku mengantarnya sampai dia menutup pintu. Lalu aku beranjak pulang. Sepanjang jalan aku terus coba mengingat-ingat. Begitu sudah kurebahkan tubuhku. Aku teringat! Hah?! Dia, Chelsea Olivia!

Di mimpiku, aku beranjak tidur. Di mimpiku pula, pagi segera datang dan berlanjut di segmen kedua. Aneh juga. Di mimpi, tidur juga. Hehe nyambung ah. Tapi kutuntaskan hari ini kok. Tenang aja, bos-bos yang penasaran.

2 comments:

  1. Wow ...cerita yang sangat menarik ...ada mimpi berseri ... sama chelsea olivia lagi.
    wakakakakakakaka

    BalasHapus
  2. emangnya sinetron...bersambung hehhe

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library