Jumat, Juli 10, 2009
3
Sampai mana ya? Oh, ya, tidur dalam mimpi. Hehe, ada-ada aja ulahku dalam mimpi. Karena ini cerita mimpi, jadi situasi bisa berubah drastis. Alkisah aku dan Chelsea jadi dekat. Kerabatnya yang sombong gak tahu kemana deh. Dia itu lagi menetap di kotaku sebentar. Ada urusan. Rumahnya dia beli dari orang cina di dekat Masjid kampung. Kedekatanku dengannya gak ada apa-apa loh. Orang di mimpi tiba-tiba aja jadi dekat gitu. Ternyata sampai aku ajak ke rumah. Dia malah suka adikku. Tapi ada sedikit masalah. Kasusnya sebenarnya ada di mimpiku. Tapi, hehe lupa. Jadi lanjut ke segmen lainnya saja. Ya sudah, aku ikhlasin saja Chelsea dengan adikku. Lagipula di luar mimpi kan sudah punya. Hehe

Ngapain di hubung-hubungin sama luar mimpi segala, Vin? Enggak. Itu tadi yang ngomong aku yang masih dalam mimpi. Cuma jadi ada baiknya. Adikku dan aku jadi bisa lebih dekat. Curhatin masalahnya baik yang dengan pacarnya itu ataupun yang lainnya.

Tiba-tiba saja aku tanya grup band yang dia personili di kampung. Kabar terakhir sudah mulai rekaman. Nama grupnya, 'Blink'. Aneh ya. Tapi, itu muncul begitu saja di mimpiku. Hayo yang mau bikin grup band. Ada nama hasil mimpi, tuh. Kali aja hoki. Band itu lagi kesulitan dalam mengatur aransemen musik. Tapi yang membuatku tidak habis pikir. Angkatan tua. Ditolak untuk coba membantu. Alasannya, sekarang bukan jamannya lagi orang tua ikut campur.

Di mimpiku keluar bayangan para dedengkot musik jalan jeruk yang sering berhasil menjuarai ajang festifal dengan wajah tertunduk keluar dari tempat latihan 'Blink'. Unik. Mereka tidak meradang, marah apalagi mendendam. Sepertinya mereka menyadari bahwa ini memang bukan lagi waktu untuk mereka. Sungguh kasihan.

Aku tertunduk. Mendalami alasan adikku itu rasanya tak ada hal apapun yang bisa aku perbuat. Ini masih dalam mimpi. Semoga saja di dunia nyata tidak seperti ini. Sambil beranjak masuk teras masih saja bayangan sesepuh vokalis kampung melintas. Orang yang dikenal keluar masuk penjara yang pernah membunuh orang. Tukang mabuk juga. Beliau bisa berkarya hanya di dunia seni itu. Kini malah disingkirkan.

Berjalan masuk. Dengan tidak fokus. Dari ruang tamu saja sudah terlihat begitu luas dalam rumah ini. Di mimpi ini aku masih sadar kalau aku cuma mimpi. Rumahku aslinya tidak seperti ini. Aku mau mandi. Aku nyalakan sanyonya. Tapi aku lihat ternyata air sumurnya membludak, banjir.

Bersambung...

3 comments:

  1. Bikin penasaran ...ternyata masih ada lanjutannya to...
    Ditunggu deh

    BalasHapus
  2. waduh
    bersambung yaaa

    nunggu deh
    :)

    BalasHapus
  3. xixixixixi, mimpi nya to be continud, ....

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library