Aku duduk di bangku kayu panjang yang tidak dicat. Lumayan panjang. Cukup buat tujuh orang berjejal. Letaknya di depan ruang tamu posko (markas utama PAM Mall). Poskonya sendiri di samping kiri belakangku. Yang nampak di dalamnya petugas posko sibuk maen HP. Hilangkan kebosanan. Sambil sesekali terima laporan dari HT anak buahnya yang dia sebar di area Mall.
Di bangku ini aku sendiri. Posko letaknya persis di pinggir jalan pertemuan akses masuk Mall. Jadi selalu aku ditemani deru mobil yang baru masuk, mau parkir, atau malah akan keluar Mall. Mobil yang bagus-bagus. Jalannya lancar semua karena memang area sekitar Mall didukung paving blok. Sekarang nampak enam mobil berjajar parkir di depan. Sepi senja ini. Tak banyak yang lalu lalang. Sempat mampir numpang duduk kepala bagianku. Yah, cuma bersantai sejenak, setelah itu masuk lagi. Lewat lagi, komandan posko. Cuma untuk koordinasi dengan juru parkir. Lalu kembali lagi ke ruangannya.
Masih tidak ditemani siapapun. Sebenarnya aku sudah pulang kerja. Temanku dari Purwokerto minta tolong. Aku kasih pinjam saja motorku untuk bantu dia muter-muter mencari yang lagi dia butuhkan. Kembali lagi, ada yang numpang duduk sebentar. SPG nunggu jemputan pulang. Minta geser, duduk samping kiri. Padahal kanan jembar. Iyo wis, nurut. Sebentar saja penjemput datang. Sendirian lagi.
Kepala GA datang, minta diantar ke bazar komputer. Oke-oke saja. Ngikut. Lagi-lagi. Bazar ternyata sudah rampung. Balik lagi ke Mall. Kembali ke bangku. Teman sudah datang dengan kepuasan di wajahnya. Aku lega. Sekarang aku ingin pulang. Aku selesaikan dulu ketikan jempolku ini. Nampak di sekitarku mulai ramai orang lewat. Mobil yang parkir sebagian telah berganti dan jumlahnya makin banyak. Masih bagus-bagus mobilnya. Terakhir aku melihat lewat satu keluarga yang ibunya menggendonjg anak kecil tangannya menggandeng balita juga. Suaminya mengambil Avanza, menyiapkannya untuk berlalu pulang. Menyusul mobil yang lain.
Aku lelah. Auman mobil cukup menghiburku. Aku sudah tidak punya tanggungan lagi di sini. Bangku ini akan kutinggalkan sebentar lagi. Senja telah berlalu lama tadi. Yang selalu setia tiada kata sebentar. Tak peduli lama tetap bangku ini. Yang dari kayu. Yang tak pernah dicat tapi mengkilat karena sering diduduki. Sudah ada yang menggantikanku duduk di atasnya. Seorang Cleaning service dan seorang anggota 'siap antar barang anda', cuma sebentar. Yang masih ya seorang yang tadi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Trus pulang jalan kaki donk mas?
BalasHapusLha motornya dipinjem temennya gitu?
@ itik : kan motornya udah dikemabalika lho tik :D
BalasHapuswah kayaknya ngetik blog nya sambil duduk dibangku ya , mas ... gak kenalan sama SPG nya ? hohohoho
@itik bali
BalasHapusbenar kata mz jonk tu, sudah balik lagi motornya
@jonk
yang jemput suaminya mas, hiks...
@itik bali
BalasHapusbenar kata mz jonk tu, sudah balik lagi motornya
@jonk
yang jemput suaminya mas, hiks...
ih wow!
BalasHapusbetah tuh duduk lama2?
@pipit
BalasHapusulasan tepat waktu tuh, selesai posting, bener-bener pulang deh
Kayanya ngetiknya sambil bayangin si SPG ya mas?...
BalasHapusHahahahaha...ingat lho mas kebanyakan duduk ntar bisa jadi ambeyen....
Blasssss ga nyambungggggg
Ngacirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
cerita yang mengelitik
BalasHapusmas motornya kasihin aja.itu nyata ya
mas..SPG nya kenalin dunk...no hpnya berapa..
BalasHapushihihihi mw donk SPG nya..wakakkakaakaka
BalasHapuskadang dengan hanya duduk ditengah² keramaian membuat pikiran kita lebih tenang sedikit, menghilangkan lelah seharian, dan cuci mata sedikit lihat orang berlalu lalang :)
BalasHapuswaduh.. sayang ga ada foto SPG nya he..he.. :))
BalasHapusfoto bangkunya dong. biar keren.
BalasHapussalam kenal coyyyyy ,,,,
BalasHapuskunjung balik ya,,,,
kasih dunkung donk yar bisa jadi yang lebih baik..
Bangku panjang saksi bisu hari yang panjang :p
BalasHapusHihi.. kadang enak kok begitu, nongkrong aja liat sana sini plus mikir sesuatu yang nyambung atau ga nyambung dengan suasana sekeliling, hehe.. Saya paling suka tuh, bengong2, asal jgn keterusan aja, hoho, repot deh! Observasinya menarik :)
BalasHapusBangkunya bisa di bawa pulng nggak? Simpan di rumah ja, kata BaliSugar, "biar jadi saksi". ;))
BalasHapusSalam kenal, ja....
hemmmmm...
BalasHapusnice posting, diceritakan secara runut jadi mirip cerpen
btw, thanks atas komentnay di blogku
aku tidak marah atau tersinggung, aku sadar itu salahku sepenuhnya tidak akan kucari kambing hitam untuk menyelamatkan harga diriku sebagai seorang Ibu yang tak becus, tapi satu hal yang membuatku happy pihak pengelola Mall sekarang merenovasi pagar pembatas itu sehinga menjadi tertutup sempurna tanpa celah dan permanen, sebelumnya hanya seperti pagar besi rumah
btw salam kenal n sukses selalu
ya gt dehh broowwwww
BalasHapusdah mencet juga belum??
makasih kunjungannnya.
BalasHapusKunjungan balasan....
BalasHapusSalam kenal balik.
Blognya buerrat *kabuuuurr,,,*
kaburnya kapan ngejarnya kaapan....hihihih
Hapus;)) hihihi ada yang jaga malem.. doohh bisa ngecengin SPG nya dunk
BalasHapusmakasih atas kunjungan dan komennya di blogku, lam kenal ya
BalasHapusdari babu ngeblog
=)) lo bayangin SPG atau tukang becak
BalasHapus