Gara-gara Jujur Kemarin

Dapat shif siang lagi. Sebetulnya aku yang minta. Dapat jatah lembur nanti malam. Jadi kan bisa langsung disambung. Sip wis! Ngomongin jujur kemarin jadi bertumbuh ke level kepercayaan nih. Waduh, repot juga kalau ternyata mengarah ke sesuatu yang buruk. Walau tentunya ada sisi baiknya.

Krisis kepercayaan, itu yang aku maksudkan nilai buruk tadi. Mosi selalu tidak percaya ke orang itu merepotkan loh. Bayangkan saja jika tiap orang yang mengeluarkan statementnya terus tidak kita percaya. Terus pengaruh pada suasana hati, etos kerja. Iya kalo mereka tidak ada hubungannya dengan kita secara langsung seperti bu Mega yang pengen nyapres, janji-janjinya tidak kita percaya. Aku bisa saja cuek mungkin cuma berharap beliau tidak kepilih supaya tidak mengecewakanku nantinya. Seperti itu. Tapi kalau mereka keluarga? Atau minimal teman dekat deh. Masih bisa cuek? tidak!

Ketidakpercayaan berpengaruh pada pengambilan keputusan. Itu yang paling inti dari semua masalah yang bakal terjadi. Lalu bagaimana kita bisa menyikapinya? Cara-caranya apa saja sih? Ini masih kupelajari. Perlahan tapi pasti mulai muncul poin-poin penting. Bisa sobat jadiin acuan kok, tenang saja, tapi tolong ah, kalau ada yang perlu ditambahkan jangan sungkan-sungkan kasih wejangan di kotak komentar. Oke? Akur! Hehe Simak ya.

1. Klasifikasikan mana pernyataan mana yang mempengaruhi pemutusan dan mana yang sekedar cerita deskripsi sebagai bahan basa-basi untuk mengisi obrolan. Dengan begitu gak jadi rancu menyikapinya. Menjadikan tidak semua masalah membutuhkan renungan.

2. Jangan pertimbangkan resiko untuk salah info. Tapi pertimbangkan resiko terhadap kesalahan keputusan saja. Artinya anggap semua info yang masuk adalah yang sebenar-benarnya.

3. Boleh munculkan waspada atau berhati-hati. Namun kurangi rasa was-was, kuatir. Bisa dilakukan dengan selalu berfikir positif. Kalau ini tidak bisa minimal terapkan fikiran sederhana seperti, "Kalau dia tidak jujur dia yang rugi, bukan aku, tidak mungkin aku terkena imbasnya. Aku pun demikian".

Tiga saja yah. Sepertinya cukup. Hati-hati, kita sebagai mahluk sosial. Hidup bersama. Jadi kurangi pilihan tidak percaya pada siapapun secara berlebihan. Juga jangan percaya yang 100%. Jangan! Sikapi dengan bijak. Yang sedang-sedang sajalah. Semoga bisa membantu.

Tulisan gersang, tanpa warna, tanpa coret-coretan, tebal, miring maupun kelap-kelip. Agak keburu. Mau tidur, siapkan tenaga untuk lembur.