Miskin sekali. Haha Kalau teman pengen tahu, negara ini negara miskin. Mudah-mudahan 10 Mei nanti menjadi tonggak perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik dari ini. Bukan miskin yang secara terus menerus ngemis kepada negara lain atau organisasi internasional lho. Tapi cenderung kepada awak perwakilan pembangunan bangsanya. Mau tahu?
Baru saja nonton Trans TV. Cerita alat negara, kepolisian. Tentang kendaraan hilang yang jika polisi nemu. Pemilik malah dipersulit untuk mengambilnya. Kata Pak Polisi yang terhormat, "Mencarinya sulit, jadi mohon pengertiannya". Pemiliknya diminta bayar uang administrasi sedikitnya Rp.500.000,00. Lebih diminta detail lagi. 'Beliau' mengatakan, "Aturannya tidak ada. Ya itu seikhlasnya saja". Edan! Ikhlasnya saja lima ratus ribu. Diteruskan lagi. Sang pelindung masyarakat itu berkelakar, "Itu buat kertas dan tintanya, hahaha...".
Ajaib! Alat tulis bisa semahal itu buat negara hutan seperti Indonesia. Wajar beliau-beliau minta bantuan sebagai timbal balik. Sebetulnya tidak wajar ah! Ditambah lagi, jelas sudah didrop pemerintah kok masih nyadong (tangan dihadapkan ke atas bergaya peminta-minta di perempatan, red). Alatnya saja diajari gitu. Masih gak mau dibilang miskin? Melenceng sedikit dari tema nih. Katanya lagi, nyari motor ilang itu sulit. Hah?! Mas-mas polisi pada gak mudeng arti koordinasi ya?
Aku pernah alami kasus lain. Sekitar 5 tahunan lalu. Di kelurahan. Ngelegalisasi KK bayar tiga ribu. Padahal cuma ngetok stempel. Fotocopy masih ngopi sendiri. Berfikir mungkin sudah berubah. Beberapa bulan kemarin, temanku mengalami hal serupa. Kalau alasannya tepat sih gak masalah. Ini, buat uang tinta atau yang lebih lucu, seikhlasnya. Khas pengemis jalanan.
Kata ibu, selaku pengajar SMP. Masa pemerintahan terakhir ini gaji PNS sudah naik sampai 3 kali walau dengan prosentase yang cuma sedikit. Alhamdulillah. Tapi praktek 'seikhlasnya' sepertinya tidak mungkin hilang. Sudah mendarah daging. Rasanya ada yang kurang kalau gak seperti itu.
Jiwa pengemis sudah ada. Pengen tahu lagi yang lebih taktis lagi? Jiwa serakah. Secara implisit telah diungkap di atas. Gaji sudah mulai menanjak. Cerita mark up dana pembangunan untuk pribadi masih ada saja. Uang lancar pengusaha jelek masih dengan mudah diterima. Cerpen korupsi hampir selalu terupdate. Haha.. negeri ini memang miskin. Akui saja. Ciri-ciri jiwa miskinnya saja lengkap gitu. Miskin ya? :-(
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Itu sich masih murah mas. Aku bikin ktp di kalimantan udah habis 80rb mas. Itu gin belum jadi.
BalasHapusItu sich masih murah mas. Aku bikin ktp di kalimantan udah habis 80rb mas. Itu gin belum jadi.
BalasHapuskalau bisa cepata ngapain di persulitttt
BalasHapustul ga rampadan???
buat KTP hal yang mudah tapi banyak yang mempersulit
Pekanbaru saat ini malah memepersulit masyarakatnya untuk membuat KTP. ditempat lain org telah berlomba untuk membuat KTP sistem SIAK Online... eh.. di pekanbaru bertambah ribet...
BalasHapusHehehe....Keren ya sampe ada tuh lagu yang liriknya.." Aku Bukan PENGEMIS Cintaaaaaaa"
BalasHapusSo semua serba ngemis ya intinya....
Mas sy br buka blog, mau maksi, eh tergelitik liat judul postingan sampeyan yg nampang di b log sy. Begini vin, soal miskin itu jgn ditanya lg, wlpun seribu kelitan bs kita lakukan, ah kt kaya kok, ah SDA nya melimpah, dsb. Tetap sj kt miskin, lihat angka penduduk miskin kita. Terlebih lg moral kita yg mgkn miskin. Soal aparat2 di lapanangan jgn tnya deh, meski tdk semua begitu. Khusus soal lapor2 ke pulisi td. di kampung sy (mgkn saking kesalnya masyarakat) sampai timbul istilah kl lapor ke pulisi yg tdnya ilang kambing, akhirnya nilainya jd spt ilang sapi. Kira2 spt itulah keluhan masyarakat kt. Tp ya, perubahan harus kita lakukan. Wl klise sy selalu suka mensitir filosopi Aa' Gym, ayo berubah menata diri lebih baik, mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Saya mau makan siang dulu ya.
BalasHapus@rampadan
BalasHapusanjir..mahal banget. bikin ktp di tempatku gratis
miskin..nggak..miskin..nggak
bingung
Kalau di Pajak sekarang gratis semua lho.... kalau ada yang minta2 uang bisa dilaporkan dan bisa diproses (pidana atau kepegawaian). Nggak percaya??? Apa kata dunia...???
BalasHapusSebenernya gak miskin mas
BalasHapuskaya banget, kaya utang he..he
gak akan kaya hutang kalo engga dikorupsi
iya to?
yang bener bukan miskin. (Klo dari segi ekonomi juga dipikir-pikir ia juga sih...)
BalasHapusTapi serakah. Yang dah jadi pelindung rakyat malah menyusahkan yang udah susah. Yang dah jadi pemimpin yang dipikir cuman perut. Makanya susah bgt klo mo mboyong Indonesia ke yang lebih baik. Klo misal presidennya yang bagus, musti 2kali masa pemerintahan tuh baru bisa optimal..
Banyaknya sekarang pada mental tikus meski badannya manusia..
----
thom
pengemis jalanan keknya sekarang lebih terhormat karena mereka emang profesinya ngemis, kalo pengemis di badan-badan yang berkaitan dengan pemerintah lebih kepada serakah mungkin mereka fikir mumpung ada kesempatan! kenapa nggak...
BalasHapusduh piye iki??
saya malahan, pas stempel KK di kenai denda "seihlasnya" 5 ribua. uuuhhh C spasi D
BalasHapustapi salut ama kelurahanku yg skrg, untuk rus KTP udah nggak kena biaya lho, padahal dulu minimal 15rb pasti kena.
BalasHapusLain kali, kalo barang ilang, tanya paranormal aja. Bayarnya seikhlasnya kok :)
BalasHapusMakanya, sebagian instansi sudah mulai menerapkan sistem online, misanya bayar pajak secara online, STNK online juga. Mungkin tujuannya utk mengurangi birokrasi yg berbelit-belit ya ?
BalasHapusMau gajinya dinaikin seberapapun juga kalau mentalnya mental korup mah tetep kang..ga ngaruh..
BalasHapusTFS :)
Ada org yg miskin tapi kaya, tak punya harta berlimpah tapi kaya akan berkah. Tapi lebih banyak lg yg kaya tapi miskin, harta mewah tak diragukan, tapi sayang tetap miskin, ga punya iman...
BalasHapusnegaranya kaya
BalasHapuscuma rakyatnya yg miskin
negaranya kaya...tp kebanyakan di korupsi
BalasHapus