Cinta Warna-warna Dasar

Hahahaha baru sekarang aku nikmati kekompakan keluarga. Bapak, ibu dan aku menertawakan politik. Setelah Mas Kuning 'nggaya', ingin harga dirinya terjaga dengan bercerai dengan Mas Biru dan mencoba melamar Mba Merah. Rupanya sekarang justru Mba nya malah tertarik ingin meminang Mas Biru. Hahahaha Benar tuh, daripadg mas dengan mas, lebih nimur (sesuai adat ketimuran, red) mas dengan mba. Walau yang ini kebalik. Cewek meminang cowok.

Cuek bebek saja. Gak ada salahnya di dunia politik. Sah-sah saja. Itu kata pengamatnya loh. Emansipasi juga. Untung April belum jauh. Jadi ingat Mba kita Kartini. Mudah-mudahan dia bisa menerima anda dengan lapang dada. Ingat loh, Mba. Dulu Mba pernah ngatain dia pemimpin yoyo. Plin-plan. BBM dimain-mainin. Terus andanya sendiri juga aneh. Kontra BLT tapi di iklan bakal bantu penyalurannya dengan baik.

Pede juga ya. Seolah tindakan yang saling serang kata itu masa lalu. Seolah yang gitu-gitu cuma omong doang. Ah, tolong besok-besok kalau ngomong jangan asal. Tembak keyword kata untuk menang dalam pemilu kalau masih sesuai aturan itu wajar. Tapi jangan sering ya. Yang mau Anda urusi sudah lebih pintar dari waktu itu. Lagipula omongan kan selalu bermakna. Bahkan ada yang mengatakan, kata itu janji. Syerem kan? Jadi hati-hati.

Terus bagaimana nasib Mas kuning? Kabarnya didekati juru kunci. Di luar cerita nimur tadi tapi masih ngikut omongan para pengamatnya, mas dengan mas gak apa-apa deh. Cuma agak lucu. Yang mendampingi kok malah lebih tegas dari yang mimpin?! Sudah kelihatan tuh. Yang dari angkatan jadi wakilnya. Aku tetap emoh milih yang begini.

Kisah mereka layaknya kisah cinta segitiga yang sekarang malah lagi ramai. Menyusup jadi duri di KPK. Itu ntah benar apa tidak. Yang sudah-sudah bakal hilang dengan sendirinya. Pasti! Balik lagi. Cinta para warna dasar yang menarik. Ssttt... jangan bilang-bilang ya, kalau nanti mereka-mereka ini salah duanya akan mimpin kita. Jangan bilang-bilang. Jadi biar mereka bisa lebih santai bermain dahulu sebelum mumet mikirin kita. Jangan bilang-bilang. Biar mereka sadar dengan sendirinya kalau kepentingan umum di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Jadi tolong. Jangan bilang ke mereka. Mereka orang-orang pintar kok.