Rabu, Juni 03, 2009
4
Malam yang indah.. Pukul 01.40. Tidak ada yang istimewa. Hanya tadi aku tidur terlalu sore. Pukul 21.00. Tidak seperti biasanya. Yang ada sekarang bangun dan sulit untuk terlelap kembali.

Sekarang aku duduk di kasur. Tepatnya menyandarkan kepala saja ke tembok. Dìganjal bantal dan guling di leher dan punggungku. Yang lainnya sampai kaki slonjor rileks lurus rebah melintang di atas kasur standar yang mestinya cukup untuk tidur dua orang. Tuk ke sekian kalinya. Dua jempol ini membantuku. Yup. Aku sedang menulis artikel via ponsel.

Yang menarik. Serasa mengetik di antara dua punggung kaki. Bayangkan saja. Dengan posisi hanya kepala yang bersandar. Bisa aku lihat seluruh tubuh mulai dari dada sampai bawah. Aku menulis dengan posisi hape berada di atas kemaluan. Di alasi jari-jari selain jempol yang rebah di bawah perut itu. Guna menegakkan layarnya. Hape ini ditumpui sepasang telunjuk di bawah leher HP. di kanan dan kiri. Posisi lurus selonjorku tidak terlalu merapatkan kaki. Cenderung terlentang tapi tidak juga. Dengan kondisi itu bisa aku lihat dari mata ini, hape ini sepintas berada di antara dua kaki. Hmm.. sekarang malah lebih aneh lagi. Capai selonjor. Lutut aku tekuk. Akhirnya di kanan kiri hape jadi menjulang paha itu. Hahaha bergumam sendiri, "Kayak orang mau pipis".

Malam ini sebetulnya begitu sepi. Hampir tidak ada suara apapun. Detak jam pun jadi pengganggu menyesakkan telinga. Ada sayup kudengar deru kendaraan. Agak jauh memang jadi cuma suara kecil saja. Kerik jangkrik kadang muncul tapi tidak terus-terusan. Ada di samping kamarku sebuah halaman berkeliling pagar yang tergolong luas untuk ukuran kota. Pemiliknya seperti tidak pernah tidur. Baru saja aku dengar mereka baru mengandangkan gerobak dagangan. Gerobak Ayam Lesehan. Padahal sebentar lagi mereka harus siap-siap ke pasar. Mungkin tidur tidak malam hari, kali. Tapi tidak juga ah. Masih tetap ada aktifitas kok kalau siang. Suara gemeletuk kerombong seng gerobak yang sedang diparkirkan itu sebentar saja menemaniku. Lalu sepi lagi.

Malam begitu sepi. Tampaknya mulai bisa mengajak kantuk mataku. Mulutku membantunya dengan menguap memberi peringatan. Aku akan kembali di laut mimpi. Setelah mimpi seram, urusan kantor kebawa dalam tidur, membangunkanku. Berharap coba raih mimpi cantik. Aku mulai saja...

4 comments:

  1. Salam

    Tulisan yang enak dibaca mas

    Kalau minat jadi penulis tamu, sebaiknya coba juga untuk mengundang penulis tamu di blog ini.

    Ini blog yang wajib diikuti juga mas

    Salam

    BalasHapus
  2. Semakin malam semakin gelisah ya. Vin, tangi....!

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library