Selasa, Juni 23, 2009
9
Dikomplain lagi sama yayank, katanya terlalu antenahiperbola. Sebetulnya mengalir aja kok, Neng. Yang kata Mas, Neng itu pintar. Itu karena Mas bandingin dengan Mas sendiri. Masmu itu banyak tanya. Satu jawaban bisa merantai ke banyak pertanyaan lain lagi. Kebanyakan lawan bicara jadi jengkel. Kalau Neng? Gak gitu. Langsung tahu yang Mas ajari dan dipraktikkan dengan benar. Mas gak perlu lewat jalan angel ngajarinnya. Asli, belajar itu susah. Ngajar lebih sulit lagi. Kalau sudah seperti ini, aku bisa lebih mengerti perjuangan yang dilakukan bapak dan ibu guru di sana. Benar-benar
pahlawan tanpa tanda jasa.

Mengajar. Di pikiran sebagian orang itu pekerjaan gampang. Kebanyakan bilang begitu karena mereka tidak fokus atau mengkhususkan diri membidangi itu. Orang mulai berfikir yang seharusnya kalau mereka sudah terbentur perkara ajar mengajar itu. Banyak kasusnya. Jika anda merasa bertanggung jawab atas baik buruknya anak anda ke depan. Anda harus mengenalkan yang baik dan buruk. Anda harus mengajari mereka. Atau, jika Anda seorang senior di kantor. Anda harus mengajari yuniornya agar bisa bekerja minimal seperti anda. Atau lainnya lagi. Semua punya tingkat kesulitan tersendiri.

Aku ingin agar, insyaallah, pendampingku tahu yang aku lakukan bukan hal mudah walau nantinya insyaallah menghasilkan. Aku ingin mengenalkan dunia lainku itu. Segala suka dukanya. Maka itu, aku mengajarinya ngeblog. "Huh, senenge kok ngadepi komputer melulu. Ngerjain apa sih?!". Ingin menghilangkan kalimat-kalimat senada ini. Dengan dia tahu. Mudah-mudahan dia bisa maklum. Atau malah bisa membantuku? Alhamdulillah.

Jadi pengajar ternyata sulit. Untuk semua kasus, loh. Ada guru jadi pengajar untuk sekedar nyari penyambung hidup. Buat apa ngajari dengan serius anak orang lain? Atau... ada lagi pengajar yang gak mau berbagi ngajari orang tapi kuatir malah dia lebih pintar darinya. Ada lagi, takut ngajar barangkali yang diajari itu mata-mata pesaing. Ah, niat baik selalu susah melaksanakannya.

Akhirnya, semua tergantung orangnya. Tetapi terlepas dari itu, siapapun orangnya jika niat baik dimulai dari hati. Semua akan bisa dijalani dengan enteng.

Huff... aku sempatkan update artikel, lagi sibuk buanget. Tapi, tetep buat yang tadi komplain, "Neng cantik, Mas ngomong apa adanya, kok. Hehehehe".

9 comments:

  1. Ya wis niatan baik, caranya juga baik tujuannya yaa baik
    klop sudah
    nunggu apalagi?

    BalasHapus
  2. neng jangan percaya, dia ngomong di buat2 tu.hahahah....bcanda om.
    gmn yah rasanya jd guru TK, yg anak2nya klo di marahi malah nangis,bingung...

    BalasHapus
  3. akhir kata neng cantik itu gurunya den mas?

    BalasHapus
  4. Hehe, vin asal tetap mesra kalau nanti udah jadi ya. Harus terus jadi guru (digugu dan ditiru)ya.

    BalasHapus
  5. HE-HE-HE ...mudah2an si masnya ngak gombal ya.
    any way ...nice sharing.

    BalasHapus
  6. dirimu lagi ngomong sama neng mu apa sama visitor mu tho =))

    BalasHapus
  7. suit suit.....mas dan neng...ciiieeeee ;))

    BalasHapus
  8. Guru: mentransfer pengetahuan kepada orang lain itu lebih sulit ketimbang mentransfernya ke dalam memory otak sendiri.

    BalasHapus
  9. hohoho, saya jadi inget pengalaman saya nutor-in adek2 angkatan pas mo ujian matakuliah tertentu. Betul mas, ngajar itu susah, apalagi ngajarin orang banyak. Tapi percaya deh, ilmu yang kita sebar pasti ada yang terserap oleh mereka. Jadi, ndak boleh patah semangat ngajar! hehehe

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library