Minggu, November 22, 2009
7
Pertama kali ngentri di atas kereta api, nih! Haha Sikondom-nya ( situasi, kondisi dan dompet ) kurang representatif. Duduk di pojok pintu masuk yang tak tertutup. Angin yang cukup sepoi-sepoi sampai menusuk tulang. Untung yang bertemu muka dengan angin langsung cuma lutut sampai sepatu. Duduknya lesehan. Tempat duduk yang resmi sudah penuh. Aku telat datang di stasiun, jadi hanya dapat karcis bisnis tanpa kursi. ...?!?? Haha Yup. Mungkin cuma di kotaku yang seperti itu.

Duduk bersandar di samping bangku pojok. Membelakangi majunya KA cukup untukku bersantai sambil belajar posting deskripsi lagi. Sebelum sepurnya jalan, kuingatkan yang duduk di sebelahku, di sudut lain pintu. "Hati-hati, anaknya, Mas. Kalau ngantuk pas tidak diawasi bisa jatuh keluar pintu!", memakai nada tinggi. Bagaimana tidak, anak kecil diajak duduk di tempat terbuka. Bahaya banget, kan? Kenthir tuh ortu. Pintu lain yang berseberangan dengan pintuku juga terbuka. Sudut-sudutnya terisi semua. Hari ini memang hari mudik. Minggu gitu loh. Jadi penumpang KA ini penuh sesak. Ada ibu-ibu dengan pedenya duduk ngleseh di samping kiriku. Sepintas tadi kulirik lagi makan kudapan.

Di depanku agak ke kiri dekat ibu tadi duduk beralas koran bekas gadis berkaos gelap cantik sedang melamun menerawang melintasiku keluar dari pintu. Mungkin yang dipamiti di stasiun tadi itu pacarnya. Mungkin yang dipandanginya bayangan kekasihnya.

Cerita penumpang yang dapat tempat duduk segerbong denganku tidak senyaman di perkiraan. Berdesak-desakan. Rupanya ini gerbong khusus tiket bisnis tanpa duduk. Hahaha jadi begitu ada dudukan jadi berebut.

Wayah magrib. Pemandangan di pintuku hanya bukit yang hijau tapi terlihat gelap. Dari pintu seberang membentang laut lengkap dengan ombak menepi terpecah karang. Mestinya indah. Tapi gelap, jadi tetap tak berarti buatku. Angin yang menusuk tadi jadi makin menjadi. Dingin. Mau bagaimana? Dapat tempatnya cuma ini. Sebentar lagi sampai. Kalimat yang selalu menguatkanku.

Tiket bisnis kereta api tanpa tempat duduk. Judul manis yang ada di karcisku. Bisnis yang merakyat. Hehe ada yang sependapat? Ngisin-isini... embel-embel bisnisnya dihilangkan saja kan beres. Harga diturunkan apa sulitnya? Hmm... gak usah mikir sejauh itu ah. Cewek cantik tadi menyibukkan diri dengan HPnya. Kangennya mungkin tak tertahan. Padahal baru berpisah sebentar...

7 comments:

  1. kalo ada tempat duduk namanyan Kursi Panas tuh (sebelahan ma cewe cakep), tp klo dilantai namanya apaan ya...

    Lesehan Panas...

    Keren gak ya...

    BalasHapus
  2. Walaupun tanpa tempat duduk tapikan bs nyampai tujuan bos daripada gak bisa nyampai xixixi...:D

    BalasHapus
  3. hALO ,, SALAM kenal om ,, saya ngajak tukeran link nih om ,, boleh nggak .. :)

    BalasHapus
  4. pengalaman tak terlupakan tuh, tapi gak pa2 sobat yang penting sampek tujuan dengan selamat. slm kenal dari q

    BalasHapus
  5. ane mumpang nampang aj deh lg sikondom soale....hkhkhkhkhkhkhk

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library