Kamis, November 12, 2009
2
Belajar pelukisan ataU pendeskripsikan ah... kali ini temanya melukiskan situasi di kantor perbankan. Sama sekali tak bermaksud membuka info mengenai detail ruang per ruangnya loh, ntar dikira jadi artikel pra perampokan, hihi Astagfirullah... tujuannya cumauntuk belajar melukiskan. Target suksesnya, sampai pembaca bisa merasakan situasi atau kalau lebih sukses, pembaca merasa menjadi pelaku di dalamnya. Keren tuh kalau bisa begitu. Yuk, dimulai...

...Baru saja aku parkirkan Supra X-ku di pelataran parkir BPD. Cuma area kecil di samping bank. Cukup untuk dua baris tapi sudah mepet. Antara parkiran dengan bank ada jalan untuk mobil karyawan yang mau parkir juga. Tapi khusus di belakang. Area parkirnya ada atapnya. Tapi sederhana. Walau begitu, cukup melindungi dari panas pagi. Kata orang itu panas sehat. Aku sih tetap tak mau panas-panasan. Sumuk!

Tempat teduh sudah jelas ada. Sekarang kuarahkan saja kaki ini ke kursi pos parkir. Sejuk dan bisa nyantai. Aku juga bisa disambi mendengar MP3
lewat headset HP. Terus online deh, bikin entri baru. Duduk rileks cukup tenang juga melihat pemandangan sekitar. Tiga puluh meter dariku ada pos pengamanan. PAM-nya masih bisa berkumpul santai duduk juga. Walau tetap siaga, suasana hangat pagi masih begitu terasa. PAM-nya tidak dingin. Terlihat sedang terjadi obrolan ringan. Jika ada karyawan masuk tidak perduli itu cleaning service pasti saling bersalam-salaman. Tak lupa sungging senyum diperlihatkan. Tidak kaku. Tidak seperti terpaksa sama sekali.

Jam delapan hampir tiba. Tempatku ini kurang cocok untuk mengetahui pintu bank telah terbuka, anda tahu kan kenapa begitu? Aku pindah saja duduk di batas taman persis di dekat PAM duduk-duduk. Masih di samping bank tapi sudah di depan. Bingung? Orang posko itu di sudut kanan depan bank kok, ya bebas saja aku mau ngomong samping bank, boleh, depan bank, tidak ada salahnya, kan? Pintu telah terbuka, jadi aku masuk saja deh, hehehe...

Bagaimana? Sukses tidak, belajar pendeskripsianku? Melukiskan sikon yang begitu saja. Sepertinya masih kurang cukup deh. Inti cerita belum dimasukkan. Jadi greget ceritanya tidak ada. Hambar. Ah, tidak apa-apa, namanya juga belajar. Minimal pembaca sukses merasakan situasi sederhana yang aku tampilkan itu sudah cukup. Eh...? Target lebih ringan begitu apa bisa berhasil kuraih ya? Hehehe

2 comments:

  1. Belajar mengarang deskriptif ya mas?
    hehe...
    sukses kok, membacanya serasa ikut merasakan nunggu bank buka. hehe..

    BalasHapus
  2. nah... ini baru Advintro yang dulu :)

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library