Sabtu, Mei 23, 2009
7
Sudah pada tahu metode ini? Ini sistim perlawanan psikologis yang mampu memenangkan perdebatan secara strategis. Salah satu cara penemuan solusi yang efisien. Tak butuh pikiran lebih untuk mencarinya lagi tapi dengan hal lain yang lebih mudah. Itulah Metode Pembalikan.

Apa sih metode pembalikan itu? Pembalikan sendiri jika diaktifkan menjadi membalikkan berarti usaha mengembalikan sesuatu yang sudah ada, setelah sesuatu itu dianalisa dan dibuat lebih fungsional tanpa melenceng dari tema sebenarnya mengenai sesuatu itu. Ibaratnya seperti ini. Jika anda dilempar sebuah batu hasil memungut di tepi jalan oleh teman anda. Anda kesakitan. Lalu secara refleks anda ambil batu itu lagi dan balas melemparnya. Pernahkah anda memikirkan akan merubah batu itu jadi sesuatu yang lebih baik. Lalu dibalikkan ke si pelempar dengan harapan bisa mengenai titik sensifitasnya agar menjadi jera. Inilah metode yang dimaksud. Namun perlu ditekankan lagi di sini. Metode ini tak dipakai untuk pembalasan. Hmm... Susah dijelaskan. Mending lewat contoh saja ya.

Pernah melihat Film Jumanji? Bertemakan petualangan dari sebuah kotak permainan tua. Tiap kotak itu dimainkan, petunjuk yang keluar dari tengah kotak akan jadi kenyataan. Sungguh seru, tapi.. ehm.. balik lagi ke tema. Di film itu ada pemakaian metode ini. Di kisahkan ada salah satu pemain (A) terperangkap di permainan itu. Singkat cerita ada anak lain yang melanjutkan permainan dan berhasil menbebaskannya. Anak ini berkeyakinan harus menyelesaikan permainan untuk menghilangkan semua kekacauan yang terjadi, dia membujuk A. A menolaknya dan menakuti-nakuti anak itu agar tak melanjutkan permainan. Si anak ini memakai metode pembalikan dengan mengeluarkan statemen sederhana. "Anda takut hal itu? Kalau Anda tidak takut, mari selesaikan permainan ini". Dan sukses!

Dalam suatu perbincangan yang berujung perdebatan. Seringkali metode ini dipakai sebagai solusi jitu. Karena sering terjadi secara tak sengaja solusi muncul dengan sendirinya pada lawan bicara. Anda menyadarinya tapi akan menjadi tidak etis karena akan dianggap mencuri gagasan tersebut. Dengan metode pembalikan, anda bukan saja menghargai lawan anda, anda juga membantu mereka berfikir lebih terbuka. Anda tak dipusingkan mencari solusi lagi. Tinggal mengolah yang telah ada saja. Yang terpenting, kesepakatan akan keputusan akhir akan lebih mudah dicapai! Itu pasti!

7 comments:

  1. Ya metode ini cocok buat orang malas berpikir jg kurang kreatif seperti saya, hehe. Betul vintro berbincang (berdebat) dengan lawan bicara, hanya dengan mendengarkan saja (keterampilan mendengar) bisa bisa menemukan solusi dari masalah yang ia lontarkan, cm terus-terang, bagi sy kdg ini jd terkesan agak gmn gitu........, agak kejam. Cm pendapat saya, nice posting bro.

    BalasHapus
  2. Kalo aku sudah merasa kalah dalam berdebat
    aku bawa golok aja..
    kalah berdebat otot pun jadi
    tak tantangin berkelahi..duel 1 lawan 1 mas..

    BalasHapus
  3. hehehehehe, keren mas. eh saya pingin ketawa liat komengnya si itik huahahahahaha

    BalasHapus
  4. @newsoul
    ah,cuma teknik aja kok, mba. Gak perlu di sepanjang perdebatan pakai cara ini, sesuaikan dengan sikondom, situasi kondisi dan dompet,hehe

    @itik bali
    semua orang bali segalak ini gak? hii ngeri

    @jonk
    titisan brownsugar tuh, ta bantu ketawa yo, Bos hahahahahahaha

    BalasHapus
  5. bisa meng handle aja, hehehe tapi susah ding klo lawan debatnya ngeyelan jadi debat kusir

    BalasHapus
  6. Jen.. mas advintro ngerti aja film yang aku suka.. jumanji memang mantab+kreatif.. (maap oot, hehehehehe)

    BalasHapus
  7. sip mas..
    nanti coba praktekin he..he..

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library