Selasa, Mei 05, 2009
11
Kebanyakan yang aku temui di Mall ini seperti itu. Rasanya tak berbeda dengan di tempat lain. Bangga dengan yang telah dikerjakannya. Apa benar harus begitu? Kadang malah sampai menyandarkan atau membuat titik keberhasilan tersebut sebagai level aman keberadaan dirinya di lingkungan kerja mereka. Wuih... Apa pada kurang mengerti ungkapan di atas langit masih ada langit atau sudah tahu tapi dangkal saja? Mungkin kalimatnya ditambahkan menjadi "Di atas langit masih ada langit yang lebih tinggi lagi. Hmm... beres!

Jadi begini. Memang yang jadi berlagak cuma karena hasil pekerjaannya dipuji pimpinan itu karyawan setingkat menengah ke bawah. Yang di situ, jangan salah, aku juga termasuk. Menjadi bangga adalah hak tiap orang. Aku cuma mau mengingatkan. Bangganya sampai di situ saja, jangan lama-lama! Setelah itu pikirkan yang lain. Yang belum beres, mungkin. Syukur-syukur bisa bilang. Alhamdulillah
bisa selesai. Masih segini saja, banyak yang lainnya yang bisa merampungkannya. Mudah-mudahan pekerjaanku yang lain bisa beres juga.

Jangan bangga yang beranjak menjadi parah kayak tadi. Jadi menggantungkan segalanya. Sering sekali kalimat seperti ini yang kudengar, "Saya sudah berhasil begini. Pasti ini akan jadi pertimbangan jika terjadi apa-apa. Kalau nanti ada PHK Masal. Saya bisa terhindar". Seolah telah berada di level aman. Waduh, jangan!

Kenapa jangan?! Mas-Mba. Sebenarnya kata karyawan itu penghalusan dari kuli atau tukang bantu-bantu. Tak peduli itu pimpinan perusahaan kalau masih ada yang sebagai pemilik perusahaan, ya dia kuli juga. Jaman sekarang dibedakan. Kalau kuli cenderung pekerja lapangan, karyawan di kantor-kantor. Perlu ditegaskan. Karyawan itu masih bekerja di bawah perintah. Kalau masih dibutuhkan ya sini. Sudah gak berguna ya sana, ke laut saja. Sekali lagi. Jangan berharap lebih dari itu. Karena akan sangat mustahil.

Sebenarnya gampang kok bersikap sebagai karyawan. Bekerja baik sesuai perintah. Dipuji ya syukur, gak dipuji ya emang begitu hasil yang harus dicapai. Jika mau berharap lebih. Ketahui potensi diri. Cari perusahaan yang berani menghargai lebih. Lebih baik lagi. Cari usaha!

Sebaiknya pertimbangkan lagi khusus bagi anda yang masih sebagai pekerja. Kurangi sikap bangga yang berlebih. Malah bikin stres jika ketemunya tidak sesuai harapan. Ok?

Den Mas Advintro? Hmm.. makaci ya, JengSri. Hehehe

11 comments:

  1. Setuju banget Boss.... yang atasan masih punya atasan lagi.
    Gimana mbelain kamu wong nasib saya saja nggak ketahuan (kata si boss)

    BalasHapus
  2. hehehe sikap merasa bangga yang berlebihan memang salah ko mas itu bisa sakit kalau kita jatuh ya biasa2 aja seperti yang mas bilang tadi. setuju semangat terusss

    BalasHapus
  3. ass.
    atasan memang atasan, posisinya selalu di atas dan secara hierarki dan weweang mereka punya kebijakan tertentu bagi bawahannya. menghormati atasan sudah sepatutnya dilakukan, dan menghargai bawahan adalah suatu yang bijaksana yang akan membangun sebuah instansi menjadi lebih berwibawa.
    semoga
    wassalam

    BalasHapus
  4. wedew.. ribet juga ya jadi karyawan..
    thank's for share mas he..he..

    BalasHapus
  5. Emang tidak semua orang bisa menjadi nahkoda,harus ada yg jadi ABK. Tapi menjadi apapun,jadilah terbaik. Termasuk jadi karyawan juga ya mas..

    BalasHapus
  6. setujuuuu........
    setiap dipuji pasti adalah terselip rasa bangga...i think that's right.....that is food to our soul....tapi setelah itu jangan lupa bilang Alhamdulillah..dan tentunya terus berkarya lebih baik lagi...

    BalasHapus
  7. yup...tapi karyawan (seseorang yang menghasilkan/mengerjakan sebuah karya).
    tinggal mau dimana kita menempatkan diri, sebagai penghasil, atau pekerja saja. ga jarang ide2 kreatif justru muncul dari seorang karyawan :)

    BalasHapus
  8. yup, diatas langit masih ada langit. jgn pernah bangga dg diri sendiri. krn yg lebih hebat dari kita lebih bnyk.

    BalasHapus
  9. bener den mas, diatas langit masih ada burung, eh salah ya,hehehe

    BalasHapus
  10. Hehe, yang bangga boleh2 sj, namanya mensyukuri nikmat. Asal jgn puas lalu mandeg di tempat. Kalau puas, bisa tergilas oleh zaman, katanya. Good posting vin.

    BalasHapus
  11. Kalau saya cita2nya jadi full time blogger mas.. (kayaknya ga nyambung apa ya.. kaboooooooorrrr)

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library