Rabu, Mei 27, 2009
7
Biasa. Antar ibu ke sekolahnya. Di tengah jalan dapat inspirasi. Melihat jalan aspal. Kok di setiap belokan atau di lampu merah, aspalnya bergelombang. Bikin ngeri kalau mau melaju mengejar waktu. Ada yang salah dengan perawatannya? Subsidi dari kita kurang? Hmm... Kita punya orang, khusus buat ngurusi itu bagaimana kabarnya? Lah ini yang untuk kita cuma begituan? Walah... gara-gara gak baca artikel berbaik sangkaku ya jadi seperti ini. Jadi sulit menerapi tema dari, oleh, untuk kita.

Bercerita tentang 'dari'. Jangan kuatir apa yang kita sumbangkan yang nanti 'untuk' kita juga itu jadi makanan oleh 'kita', yang jelek. Kan ada 'dari' kita juga yang bertugas mengawasi itu. Bisakah tak berburuk sangka dulu. Ntar malah benar-benar terjadi, piye? Tuh, jalanan jadi nggelombang gara-gara pajak untuk pembangunan telat.

Yang rugi kita juga kan? Yang 'untuk' kita gak maksimal. Akhirnya kembali lagi, yang 'dari' kita bisa saja bilang, "Bagaimana bisa enteng ngasih sokongan, orang nyari buat yang lain saja susah gara-gara fasilitas 'untuk' kita saja jelek begini". Terus saja mengeluh. Lalu begitu dimintai lagi bantuannya, kuatir dapat yang lebih parah lagi. Akhire angel. Semuanya ulah yang 'untuk' kita.

Lalu bagaimana yang 'oleh'? Gambaran saja. Si 'oleh' ini jadi serba salah. Kelakuan kedua temannya, 'dari' dan 'untuk' sungguh menyiksa batinnya. Sokongan tersendat bikin pusing si 'oleh' tuk membuat yang terbaik. Di sudut lain, gara-gara kredibilitas hasil yang didapat, bikin mereka kurang PD. Ntar dicerca lagi. Pasti begitu wis. Nasib.. nasib...

Masing-masing tidak maksimal. Masing-masing jadi tidak saling percaya. Malah saling curiga. Jadi kuatir. Akhirnya kembali ke tidak maksimal. Payah! Saling berkait bak rantai kapal yang sangat kuat membentuk lingkaran setan. Tidak akan hancur jika tidak ada upaya mandiri dari diri 'dari, oleh dan untuk'.

Awali dahulu dari yang 'dari', terus lihat hasilnya. Yang 'oleh' dan 'untuk', dikoreksi. Yang tak benar diperbaiki. Lalu berlanjut. Setelah 'dari' benar-benar sudah benar, ke 'oleh'. Terus hasilnya dipelajari lagi. Seperti 'untuk' bisa mengikuti kalau kedua kakaknya sudah benar deh. Rantai kapal itu akhir jadi sesuatu yang berguna. Gak jadi setan lagi.

7 comments:

  1. Siip vintro, tinggal bingungnya aja, hehe.

    BalasHapus
  2. Aku telah sukses dibuat bingung oleh: dari, oleh dan untuk. hehehe...
    Anyway, sebelum menyalahkan, mengomel dll, sebaiknya kita introspeksi dulu jgn2 kita jg yg salah.
    Gitu kan ya maksudnya?

    BalasHapus
  3. wakakakaka pintar buat bingung sobatku ini

    BalasHapus
  4. Setali tiga uang dg yg komentator diatas, aku sukses juga dibuat bingung..

    BalasHapus
  5. sip mas..
    btw ikut nyimak aja deh he..he..

    BalasHapus
  6. @All
    maaf ya, teman-teman, cuma bikin bingung tok, hehe lagi belajar menelurkan artikel spontan tapi sedikit berkualitas. Eh, malah bikin bingung.. tahap pertama, gagal! hehe gak apa-apa, maju terus pantang mundur, Tro!

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library