Minggu, Mei 03, 2009
10
Aku posting sambil tiduran. Aku lagi malas bangun sekali. Sang Fajar juga begitu. Mendung. Dua bantal satu guling temaniku. Kasur dengan selimut hijau motif zebra seirama dengan teman-temanku tadi. Yang ada pada mereka semua cuma dingin. Detak jam dinding lebih kuat mengetuk detiknya. Padahal tadi sayup Ridho Rhoma sempat kalahkan suaranya. Tapi kalah lagi.

Huh! Malah sekarang dengung nyamuk di seputar kuping. Bukan satu. Banyak. Kalau mau minum langsung saja cucus kulitku! Kita perang terbuka, jangan seperti ini. Sekarang mereka semakin pintar saja. Gunakan senjata psikologis. Bikin orang jengkel agar target pukulannya jadi kurang terfokus. Prosentase pukul secara kuantitas jadi menurun. Apa dengan jengkelku ini darahku jadi lebih enak ya? Gak tahu.

Nguap lagi mulutku. Lumayan berhasil ngusir nyamuk nakal. PD saja. Walau yang mengibas mereka aslinya sinar pagi yang menyeruak dari jendela kamar. Kordennya sudah dibuka ibu dari subuh tadi. Jendela jendela kaca jungkit. Sepasang. Hampir tidak pernah dibuka. Kesejukanpun sampai lupa kalau jendela itu bisa dilewati. Seringnya memutar, lewat atas, di kisi-kisi angin-angin jendela. Seperti yang dilakukannya sekarang. Kipas angin helikopter tidak perlu aku nyalakan. Yang ini sudah menusuk tulang kok. Mau nguap lagi tapi gak jadi. Asem! Dengungan itu datang lagi!

Haha penangkalnya sudah jadi. Silahkan mba-mba nyamuk. Terus saja menggoda. Senjata cuekku sudah siap. Perhatiannya mulai tertumbuk di hawa dingin ini. Jempol tetap beroperasi dengan merapatkan seluruh tubuh di gulingku. Erat kadang sampai adik kecil sakit karena terhimpit. Kasihan. Tenang, Dik. Ini buat kepentingan. Cuma kupuji. Gak sampai aku elus-elus, ntar malah bangun berabe.

Hari ini berangkat siang. Sebetulnya masih banyak waktu tersisa namun gara-gara malam ini mau diminta lembur lagi pikiran jadi gak rileks begini. Masih cape dari lembur kemarin. Kupeluk lebih kencang gulingku. Berharap cuma dingin saja yang jadi musuh. Bukan pikiran itu.

Halah... pokoknya malas sekali sudah. Ntah apa bisa aku lukiskan dari berbagai sudut. Jelas tidak. Aku malas kok. Baru saja tadi nguap lagi. Sekarang ditambah ngulet. Tahu kan? Seperti kucing yang baru bangun tidur itu loh. Nguap lagi. Lebih enak karena ditambah ngedecaki bibir.

Dari jendela. Embun di daun itu mulai hilang. Menguap. Bukan seperti yang aku lakukan tadi. Aku malas sekali. Kucoba untuk kali kedua. Sukses! Sekarang sudah duduk. Sip!

10 comments:

  1. Huhehehe, Ridho Rhoma lagi, yg merasa mirip. Minggu malas itu biasa mas, lha sunday kan emang hari bwt leyeh-leyeh.

    BalasHapus
  2. hehehe
    enak banget ya
    posting sambil tiduran
    :)

    BalasHapus
  3. nyantai abissssssssssss neh kayanya

    BalasHapus
  4. @all
    hehe aku ya gitu itu, pemalas

    btw,ssttt jgn bilang-bilang ya, aku menang juga di kontes fajar seraya loh

    BalasHapus
  5. wew.. bangun mas..
    semangat.. he..he..

    BalasHapus
  6. awas lho, kemasukan nyamuk...

    BalasHapus
  7. ada yang kece ga nyamuknya? xixixi. salam kenal & makasi udah mampir ke blog sayah yang ganti baju yaa

    BalasHapus
  8. Bangun.. bangun... saatnya tidur... lho, kebalik gak?

    BalasHapus
  9. hahaha, iseng banget dah mostingnya nih.

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library