Senin, Mei 18, 2009
6
Dari kemarin berpikiran buruk. Jika medical check up semua balon pres wapres ada salah satu atau semuanya tak lolos sehat. Itu gimana ya, KPU nyiasatinya? Balon, bakal calonnya sudah pada tua semua. Kalau aku bilang ada kemungkinan terindikasi gejala penyakit kronis, teman-teman pada setuju gak? Akur!

Urut-urutan yang mau diperiksa. Masing-masing pasangan dijadwalkan per hari. Di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Hari ini jatahnya SBY Berbudi. Kemarin, JK Win, JK menang! Menang? Hehe... Mega Pro Rakyat dapat jadwal kemarin juga atau besok, gak tahu. Hmm... jargon yang keren-keren. JK Win, cakep juga. Mematahkan anggapanku kemarin kubilang JK tanpa jargon, standar banget! Kembali ke asal. Dokternya hebat-hebat. Ada sekitar 60 orang dokter spesialis yang bertugas. Beberapa di antaranya ada guru besar. Pokoknya semua profesional di bidangnya.

Nanti urutan pemeriksaannya seperti ini. Capres cawapres tiba di RSPAD pagi-pagi. Datang kemudian masuk ke sebuah ruangan. Di situ telah ada para guru besar untuk menerangkan yang nanti akan dilakukan. Nah, lalu berpindah-pindah ke ruangan lain. Diambil darahnya untuk sampel. Cek Ultrasonografi untuk memeriksa organ-organ tubuh bagian dalam. Jantung, paru-paru, ginjal dan lain-lain. Dilanjutkan diminta sampel urine, pemeriksaan kadar gula, kalori, ambil sampel darah lagi, rongent, tekanan darah, ada wawancara kesehatan juga, terus THT, mata dan macam-macam lagi yang lainnya. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada KPU. KPU yang menentukan kelolosan para calon.

Hebat! Bisa buat masukan kita semua. Kalau sakit lebih baik ke KPU. Karena lebih pintar beliau-beliau daripada dokter. Nah, yang nentuin sehatnya calon-calon ini kan KPU, bukan 60 dokter di RSPAD. Hehe bercanda, Pak Bu KPU. Yang terjadi mungkin begini. Nanti setelah pemeriksaan ada laporan secara resmi mengenai data kesehatan para calon. Di situ pasti ada hal-hal yang bisa dijadikan pertimbangan KPU untuk keputusan kelolosan. Jadi yang menentukan sehat atau tidaknya itu tetap para dokter.

Oh, iya. Sebelum diperiksa. Pejuang-pejuang rakyat ini harus melaksanakan puasa pada hari sebelum jadwal periksa. Katanya itu syarat dokter. Walau begitu dibuat sebagai usaha perenungan tidak ada salahnya. Oh, iya lagi. Pengumuman sehatnya tak akan dipublikasikan. Rakyat cuma tahu mereka lolos atau tidak. Dikasih tahu juga percuma. Rumit urusannya.

6 comments:

  1. rakyat miskin kalo sakit susah mau berobat, ini...

    BalasHapus
  2. Biasanya, hasilnya pasti sehat.

    BalasHapus
  3. Semoga yang milih sehat semua :)

    BalasHapus
  4. yah, kayaknya pada lulus semua neh mas :D

    BalasHapus
  5. lolos,gak,lolos,gak,lolos,gak,lolos,gak?????????????????????????

    BalasHapus
  6. Wah sayang mas aku gak lolos
    aku dideteksi kena penyakit aneh
    penyakit suka sama cowo ganteng..
    he..he

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library