Senin, Mei 04, 2009
5
Hmm... kayaknya kudu ada tema sendiri buat yang kata pacarku dia pacarku nih, katanya sih. (Newsoul, red). Sesuai yang dijelaskan di banyak artikel yang berkaitan dengan update blog biar SEO Friendly, dikatakan harus dapat meramaikan isu yang masih hangat. Aku coba dulu. Kalau bisa, bakal aku terusin. Hehehe Ini target biasa, bisa dan terus.

Antasari Ashar, idola keduaku setelah SBY. Kenapa dia jadi idolaku? Karena beliau satu-satunya orang yang bisa mengembalikan uang negara dari tikus-tikus pemerintahan. Yang lain diberi, dia memberi. Kasus Nasrudin sungguh menjengkelkan. Sepertinya rumit. Dari hal korupsi sampai belakangan kisah asmara dimunculkan. Adalah cinta segitiga yang lagi hangat. Pemeran wanitanya, seorang caddy, sebutan dari pembawa kantong pemukul bola golf, Rani Juliani. Gara-gara masalah ini. Si Cantik ini jadi jarang masuk kampus. Rumahnya dibikin gak berpenghuni. Sepi. Seluruh keluarganya pergi mengungsi.

Diceritakan bahwa Antasari menjalin cinta dengan Rani. Nasrudin tahu. Nah, Antasari diisukan mengancam Nasrudin melalui SMS agar skandal ini tidak muncul ke permukaan. Sampai kemudian faktor apalagi yang membuat masalah jadi memuncak akhirnya terjadi pembunuhan Nasrudin secara sadis. Benar atau tidak. Juga saling berkaitan atau tidaknya korupsi, percintaan dan pembunuhan masih dalam pengusutan.

Kabar terakhir yang aku dengar. Bapak Nasrudin telah wafat. Mba Rani dikabarkan hamil empat bulan. Belum ada berita klarifikasi dari dirinya. Bapak Antasari dijadikan saksi di pengadilan. Beliau ijin cuti dari jabatannya sebagai kepala KPK demi kelancaran penyelesaian kasus. Istrinya berusaha untuk tetap tegar. Kelihatan dari sikapnya pada saat temu wartawan di depan rumahnya kemarin. Keduanya terlihat tambah mesra.

Penilaian tersendiri dariku. Di sini sangat mungkin terjadi konspirasi para petinggi di pemerintahan untuk menggulingkan seseorang yang dianggap sebagai ancaman. Ya jelaslah! Anti korupsi sangat bertentangan dengan pola hidup mereka saat ini.

Hmm... bahasanya berat banget. Tapi gak apalah, semuanya kupakai kata yang sering muncul di media. Biasa lah, salah satu ciri khas kiwod kan seringnya kata itu muncul. Sip. Sekarang aku mau BW sambil kerja. Nyambi gitu. Kebalik gak ya? Kerja sambil BW. Selamat pagi teman-teman. Hadiah kontesku belum datang nih.

5 comments:

  1. 1 2 3 pertamaXXXXxxxxxxxxx

    BalasHapus
  2. hajar terusss.... bro.............
    asal jgn Hoax aja deh.............

    BalasHapus
  3. sip mas.. pasti adalah penyebab semuanya and pastinya bakalan seru nih klo akhirnya terungkap he..he..

    BalasHapus
  4. tidak ada manusia yang sempurna

    BalasHapus
  5. CINTA BIRAHI ANTASARI


    Antasari Azhar memang fenomenal. Menyala bagai api, melompat dari hati, membakar hangus koruptor lalu jatuh, menghilang menjadi abu. Hancur nama dan karirnya. Dia tersangka aktor intelektual pembunuhan Nasrudin, dengan latar cinta segitiga.

    Benarkah pembunuh Nasrudin adalah Antasari??!!

    Lepas dari persoalan pro dan kontra persoalan itu, ini adalah hasrat permasalahan cinta.
    Cinta... selalu menghidangkan suatu madah tersendiri di segala lapisan masyarakat. Cinta selalu menguak rahasia alam dan misteri keabadian. Seperti tertulis dalam kisah Julius Caesar-Cleopatra, Bill Clinton-Monica Lewinski, Yahya Zaini-Maria Eva, Al Amin-Eifel, kini Antasari-Rani, semua berlatar belakang cinta.

    Cinta telah membutakan mata meraka. Bagai setangkai mawar mekar indah, namun disekelilingnya dibangun pagai berduri. Mereka membabat habis pagar itu tanpa membiarkan ia berjalan dalam prosesi cinta.

    Dari semua permasalahan,cinta selalu menampakkan fragment kekakuan, tiap-tiap segi permasalahan cinta membawa derita, memojokkan manusia menuju kehidupan yang serba fana.

    Julius Cesar akhirnya hidup sendiri ditinggal mati Cleopatra, Al-amin dihukum 10 tahun penjara kemudian bercerai dengan kristina. Kini Antasari membunuh Nasrudin dengan latar cinta pula

    Berkaca dari permasalahan itu semua, Mungkin kita harus belajar kembali apa itu cinta??!! seorang pujangga Yunani, Plato pernah berkata, bahwa cinta yang murni adalah cinta yang bebas dari pengaruh nafsu kekelaminan. Ajaran cinta ini dikatakan olehnya cinta para Dewata.
    Pertanyaan besar dalam diri kita. Akankah kita harus kembali mengamalkan yang telah lama punah itu??!!

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library