Nasib Penuntun yang Tersesat

Aku sedih kalau memikirkannya. Muncul, banyak cuma kalau ada bulan semacam ini. Padahal cuma setahun sekali. Ah, pejuang Allah, riwayatku kini... sedari dulu jadi, perhatian insani...

Para ustadz dan ustadzah. Benar kan? Munculnya selalu di Ramadhan. Jadi kayak musiman gitu. Memang kondisi sama dengan yang sudah-sudah. Tapi, lain ah. Coba deh teman-teman simak. Stasiun segede G****l, magrib saja suara adzannya jarang mengumandang. Seperti sudah tak ada niat mengingatkan lagi. Belum aku cek sih, untuk di Ramadhannya.

Balik lagi. Benar gak sih? Coba tak itung. 1.. 2.. 5.. 7.. hmm... 8 lebih. Tapi... sayang lagi. Kebanyakan munculnya cuma 7 menit, kultum menjelang buka puasa. Di mana orang-orang cuma nunggu bedug maghrib. Yang rumahnya jauh dari masjid, tivi aman dari gangguan empunya. Volume stabil, ustadz nya masih bisa bebas ngomong. Coba kalau dekat masjid. Masih untung volumnya dikecilin. Kadang malah dimatiin biar suara bedugnya terdengar renyah di telinga. Terus ustadz nya? Tau dech.

Jadi lebih kentara sisi komersilnya. Yang sudah gak nikmat di kuping. Band-band berubah jadi sendu, nelurin lagu islami. Masih kejar setoran padahal sudah bisa piknik ke mana-mana. Kalau ngislamnya gak cuma Ramadhan, sindiran seperti ini pasti jarang keluar. Artis bom seks, yang masih agak laris, perbaiki diri dengan menutup auratnya. Setelah sholat ied? Tau dech.

Bapak ustadz, ibu ustadzah, jangan patah arang ya. Kalian masih bisa kok DIA bantu tanpa lewat tipi. Insyaallah tetap berkah walau gak bisa dibandingkan dari tipi. Niatnya ditegaskan lagi ya, Pak, Bu. Kami-kami ini masih perlu dituntun walau kadang sebel. Tanya gimana caranya agar hobi mencuri bisa hilang. Eeh dijawab, "masuk neraka ente kalau terus begitu". Atau kalau bingung kesulitan uang terlanjur hutang. Pengen tanya solusi, anda mungkin capai, jadi jawabnya gak ngenakin, "kembalikan saja". Hahaha mungkin maksudnya baik ya, Pak.

Boleh ngoreksi ya, Pak. Jaman sekarang kalau ditakut-takuti, orang malah jadi lebih berani. Kalau dicegah pasti nerjang. Kalau bisa, tolong diingatkan saja. Mereka, termasuk aku, orang-orang pintar kok pak, pasti ngerti maksud Bapak... Aku? Pintar? Ngayal modon, hehe

Pak, Bu, tetap semangat ya. Niatku nyindir tipi kok, Bu. Manggil bapak sama ibunya kok Ramadhan tok. Untung kalian mahluk aneh, jadi tetap baik sangka dan bisa ikhlas.

Pak, Bu. Terima kasih.