33

Walah, pencurian modusnya macam-macam. Semalam, setelah dicek, barang jualan kurang. Paginya kudu sidak. Gak peduli jadwal buka resmi masih lama. Sidak is sidak. Gak ada toleransi! Betewe, diikutkan lembur gak ya? Hehe jangan terlalu banyak berharap lah. Dan hasil sidaknya? Nol.

Memang kalau pencurinya orang dalam ada kemungkinan barangnya masih disembunyikan di dalam toko. Gampang kalau situasi aman terkendali bisa diambil dengan lebih tenang. Maka itu terjadi sidak. Pencurian atau 33 semacam ini paling sering terjadi. Kemarin saja, 33 ponsel N63 milik ditemukan di dalam toilet. Pelakunya tidak sengaja terpantau satpam waktu tutup toko dengan mencurigakan 'beliau' masuk toilet. Sidak paginya, ponsel ditemukan di atas tembok pembatas.

Aturan sanksi yang lumayan menakutkan tak membuat ciut nyali tikus kantor. Di kala toko harus waspada dengan 33 dari pihak ketiga atau pihak luar. Dari dalam malah menggerogoti. Awal puasa kemarin keciduk satu orang, cewek. Dan karena barangnya ketemu akhirnya tidak dipidanakan cuma dapat sanksi dikeluarkan tanpa pesangon. Ramadhan berjalan tanpa sangu. THR juga melayang.

Kalau mau ungkit, dihubungkan dengan cerita kesejahteraan karyawan. Sepertinya gak berpengaruh deh. Kalau tidak berkenan dengan upah yang ditawarkan kenapa di awal-awal tetap tanda tangan kontrak. Terus mau ngomongin hak atas jasa 'lebih dari kesepakatan' yang telah ditentukan? Kan bisa diomongkan bareng-bareng dengan departemen yang berkepentingan. Atau ada yang lebih rumit dari itu?

Lepas dari itu, hehe aku tidak terkait langsung kok. Yang sidak bukan aku, yang lainnya lagi. Yang nyuri? Bukan aku juga. Yang tanggung jawab? Harus tetap ada. Paling tidak, yang menjaga barang. Tapi itu juga bukan aku. Aku cuma share aja. Gak ada maksud apa-apa. Terbaca seperti membela perusahaan? Sedikit. Kenapa? Aku kerja yang nggaji juga mereka kok.

Oh iya. Mengenai 33. Itu sebuah sebutan yang aku peroleh dari bahasa satpam untuk tindakan mengambil barang tanpa ijin atau mencuri.