Sabtu, Agustus 29, 2009
5
Jatah malam minggu nih. Ingin melaporkan pandangan mata dari yang aku lihat sekarang tapi... udah biasa kalee. Cerita lucu saja. Hmm... biasa, sindiran implisit. Tapi biar implisit, temen-temen yang pada mampir pasti mudeng maksudku. Yang gak mudeng? Ya... temanku juga. Tetee...p!!!

Malam ini kulihat cukup banyak juga keluarga dengan membawa balita. Jadi ingat pernah aku temui. Hahaha sewaktu mobiling aku jumpai anak kecil tertunduk menangis di sudut menyandar tembok. Seperti ingin menangis keras tapi terlihat malu. Akhirnya sesenggukan saja. Padahal di sebelahnya ada berkumpul area permainan lantai tiga. Kuhampiri saja. "Ibuku mana? Hiks". Anak sekecil itu ya ditanya cuma bisa jawab begitu. Kalah jengkel, tapi asli tetap aku stel sabar di luarnya, anak itu berhasil aku bujuk agar bersedia ke Customer Service.

Cukup tugasku sampai di situ. Biar CS yang melanjutkan. Perkembangan terakhir kudengar kabarnya si ibu sibuk belanja di lantai dasar. Tapi dia bilang anaknya jalan bareng bapaknya. Nah, bapaknya yang terlambat muncul dengan nada tetap enggan disalahkan mengatakan, "Kubawa ke tempat bermain. Aku gak tahan pengen ngerokok. Akhirnya ke lobby sebentar. Aku sudah minta dia, si anak, untuk main sendiri sebentar saja tadi".

Hmm... dua ortu pada gak kenal TV ya gitu. Gak pernah denger anak mati jatuh dari lantai tinggi. Atau yang terjepit eskalator. Atau yang... ah, miris! Terus ada lagi cerita keluarga yang dengan sengaja membiarkan anaknya main naik tangga di eskalator turun. Berbahaya sekali loh. Tapi anehnya, tuh ortu seperti bangga anaknya bisa begitu. Walah-walah, paringana sabar... Rekan yang sudah punya junior jangan coba-coba.

Sedihnya, kalau benar-benar kejadian, kami yang disalahkan. Katanya bangunan gak aman, lah. Kenyamanan kurang, lah. Terus yang gak ada hubungannya dihubung-hubungkan. Satpamnya tidak cermat. Lantainya itu, buat lari-larian anak-anak terlalu licin. Hah?! Hehe komplain yang terakhir belum pernah aku dengar. Lucu juga kalau tetap dipakai. Terlalu ingin menyalahkan.

Malam mulai beranjak sepi. Masih saja ada anak yang ceria bermain. Kadang berkejaran kakak adik yang masih sama-sama kecil. Pengawasan ortu tetap ada. Tapi jaraknya cukup jauh kalau untuk sekedar menarik lengan mereka yang coba turun sendiri lewat eskalator. Jatahku tutup toko sudah tiba. Sekantung kunci saja sudah kutenteng dari tadi. Hufff...

5 comments:

  1. cie...cie...cie....
    mending main poker di Fb bro.. hehehehe...

    BalasHapus
  2. Wah tugas membuatmu tetap standby di malam minggu ya vin. Gak apa-apa, tugas itu kewajiban. Ayo makan sahur dulu vin.

    BalasHapus
  3. Wah ....memang susah jadi orang tua .... tetapi akan lebih susah lagi kalau terjadi apa-apa dengan anak.
    Wahai para orang tua yang anaknya masih BALITA ... tolong jangan bikin hidup kalian tambah susah dengan membiarkan sesuatu terjadi pada anak-anak kalian dengan tidak menjaganya.

    Nice sharing bro

    BalasHapus
  4. lho kalo standby terus malam minggu
    kapan pacarannya bro?
    hahahahaha

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library