Sabtu, Januari 23, 2010
2
Tidak bisa dipungkiri. Munculnya kalimat rancu kadang atau malah kebanyakan tidak disengaja. Hadirnya bisa membawa perkara bisa juga memberi hiburan yang segar. Inspirasi pun bisa terlahir.

Kalimat rancu, kalau boleh aku artikan adalah kalimat yang bisa memiliki arti yang lain, melebihi atau mungkin di luar yang pelontar kalimat maksudkan. Kalimat ini tidak pasti, karena muncul lebih dari satu maksud. Berikut ini beberapa contoh kalimat-kalimat rancu:

..dari soundtracknya, Si Mamat Anak Pasar Jangkrik, TPI
Mamat emang anak Betawi asli, tapi paling anti ame korupsi...


Hehe, kalau aku boleh plesetin, "Oh, orang Betawi pada doyan korupsi toh, nah tuh, yang paling anti cuma Mamat.". Haha, untung ada kata 'paling'nya. Jadi masih bisa diartikan begini, yang lain anti korupsi, tapi Mamat yang paling anti.

Yang ramai kemarin. Pidato SBY hal penanganan Bibit-Candra, kira-kira begini,

..penanganan kasus ini agar bisa diselesaikan seadil-adilnya untuk semua pihak.. dst.


Gara-gara ini, yang tersandung persoalan 'Mafia Kasus' jadi merengek minta ikut selesai. Kalau diteruskan, jadi tidak adil katanya. Hahaha orang-orang hebat di sana pada pintar cari benarnya sendiri.

Yang dua setelah ini cuma selingan saja, hehe cukup mengundang senyum.
Waktu ikut proyek kecil renovasi salah satu area di Mallku. Secara tidak sadar aku ngomong begini,
"itu areanya masih kotor, banyak beling di sana-sini, kalau mau ngaduk (membuat campuran dari semen dan pasir, red), pakai sepatu bootnya.


Sontak semua tertawa, salah satu nyeletuk, "Baru tau kalau boot bisa buat ngaduk, Mas."

Baru saja, sewaktu antar ibu, ngobrol mengenai kehidupan remaja jaman sekarang. Ibu bilang begini,

.."Payah, ya. Sekarang pria dan wanita susah dibedakan. Pria rambutnya dipanjangkan pada pakai anting. Yang wanita malah pakai celana, tidak pakai apa-apa."


"Hihi, emang cewek cuma pakai celana saja ya?", gumamku. Yah, maksudnya pasti seperti ini, wanita sekarang kurang feminim. Betah bercelana, minim asesoris wanita kayak anting, lipstik, dan lain-lain.

Sudah ah, limit karakter nih. Hehehe

2 comments:

  1. wah perhatian banget mas...
    tapi emang kadang kita ngomong sering salah, maksudnya ini...ngomongnya begitu

    *jangan2 komen saya juga rancu?* hehe

    BalasHapus
  2. wkwkwk.. lucu jga mas hehe..

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library