Bertahan Dengan Asa

Apabila yang aku tahu semalam itu mimpi
lalu apa yang aku rasakan sekarang?
semuanya terasa lebih berarti
daripada yang harus kulakukan

sebenarnya aku ini mati
yang jalan itu asanya
didampingi lampu pengharapan
yang terkadang terhalang mendung langit

bertahan di tiap lini hidup yang merekah
tertatih di tanjakan tinggi
terhuyung di turunan tajam
aku mencoba tetap stabil

aku bukan mayat yang tadi mati
mati yang dengan sinar itu
ada semacam tehnik tinggi
yang dilakukan oleh-Nya untukku

aku terancam kabut pekat
pandangannya selalu menghalangi jalurku
tidak ada yang indah cerah
asaku kembali berharapan dari lampu

lari berjalan merangkak melambat
teriring doa dari bunda
yang sehati menjadi penahan di tengkuk tapak kaki
sering ini pencegahku nggelincir

tetap akan bisa bertahan
sesekali berkanou melintas tanpa pijakan
seharusnya lelah
tak apa, aku yang mati dengan asa

yang di depan masih tampak
jangan kau menyerah, aku
kau kan tidak seperti mereka
yang hidup tanpa asa, hidup semu

seperti bertahan lalu bergerak maju
seperti terhalang kabut sebelum cerah
seperti mati yang dengan lentera asa
atau hidup yang semu yang kosong

"Ku, kau pastikan saja bisa
di depan itu pengajaran
belakangmu cambuk siap memecut
kau pasti sampai, Ku"

yang selalu berubah tetap begitu
harapan yang tetap ditanggalkan saja
percuma, bikin sakit pundakmu
toh ada yang lebih baik lagi, bukan?

ayo, itu ada lagi sinar setelah malam
ada gelora yang lain dari kemarin
mumpung jalan lagi datar
asyik juga menyongsong dengan berlari