Rabu, Oktober 07, 2009
12
Hmm... penat sekali di atas bus ini. Padahal aku baru saja mandi. Walau tumben pacarku sekali ini lupa menaburkan pewangi di sudut baju di sekitar ketiakku. Hehe saking cueknya, dilupakan begitu tetap cuek dan PD tanpa pewangi. Yup! Ini hari terakhirku di rumah yang terkasih. Di Jember, Jawa Timur.

Naik Restu yang ekonomi memang tak nyaman. Sebentar-sebentar mandeg cari penumpang. Untung kondekturnya cantik. ...Di pemberhentian yang kesekian kalinya, tampak naik seorang pemuda gagah. Dari penampilannya sepintas seperti tak cocok naik bis ini, sangat rapi. Dia mengambil tempat duduk berseberangan denganku, di yang tiga lajur.

Tinggalkan saja dia. Biarkan terduduk kaku. Itu maunya sendiri. Urusan penumpang urusan masing-masing, bukan? ...Kembali di penatku yang makin bertambah saja. Penjaja snack dengan gampang naik turun bergantian. Tak habis-habis. Kadang diselingi pengamen amatiran nyanyi dua lagu terus minta upeti. Hehe maksudnya sodaqoh seikhlasnya, lho.

Kulihat perempuan kecil yang lusuh. Menenteng icrik-icrik, alat musik sederhana dari beberapa seng tutup coca-cola yang disatukan paku yang tertancap di kayu pegangan. Kurus dengan rambut semrawut. Sungguh menyedihkan. Tiba gilirannya setelah pengamen tadi selesai. Mencoba meminta belas kasih dengan mengamen juga.

Halah.. sekecil itu mana bisa bernyanyi keras. Lantang sih iya tapi tak cukup. Kuacuhkan dengan menerawang kaca samping. Indah sawah membentang tak merubah suasana sampai kudengar suara merdu di tengah 'rintihan' anak kecil tadi. Tak terduga, si kaku ikut bernyanyi mengiringi si kecil dengan gitar yang rupanya dia pinjam dari pengamen terakhir.

Alasan membantu kecil malang menggugah ketulusan sang pengamen. Si kaku terus menyanyikan beberapa lagu bersama perempuan itu dengan riangnya. Si anak masih dia jadikan pimpinan penghibur, "Ayo, Nduk. Kowe tetep ngamen koyo biasane, nek tibo giliran nyanyi hayuk bareng karo aku"... Dengan lebih dari dua lagu dan berhasil menceriakan pengamen kecil itu. Si kaku mendapat sambutan hangat dari seluruh penumpang. Tak hanya receh, sepintas selembar lima ribuan masuk di topi si kecil. Terimakasih berantai pun muncul dari pengamen kecil ke si kaku. Si kaku ke pengamen lain atas gitar pinjamannya. Dia kembali duduk dengan mencoba tidur tanpa hiraukan sekelilingnya yang kagum. Sedangkan aku? Hmm... penatku luruh seketika melepas si kaku lelap di tidurnya.

12 comments:

  1. Parfumnya klalen deh, saking tegangnya mo ditinggal jauh. He, maaf ya ay

    BalasHapus
  2. yah, neng cantikku yg tumben lupa tabur parfum langsung muncul, hehe

    Komen hal artikel mz donk ay, he makaci ya

    BalasHapus
  3. Tulisanmu keren Vin.. sambungan bahasanya dan kalimatnya. Ketahuan neh, sering nulis :)

    BalasHapus
  4. halah mb anas ki nek muji kebablasan, mundur sitik mb, ben pas, hehe sekedar nuang perenungan yang tadi muncul di atas bis jember-surabaya, hehe sekarang sudah di COYO, surabaya-tegal, btw mkaci bnyak buat pujiane yo mb

    BalasHapus
  5. Wah, biasanya cowo bawa deodorant dalam ransel/tasnya vin, hehe. Selamat blogging lagi. Sudah nyampe belum neh ?

    BalasHapus
  6. Hmmm...di atas restu ada restu
    Waduh mas, cowo itu emang sedikit menyengat
    itu sudah kodrat..

    BalasHapus
  7. Em, sebenarnya udah dari dulu kagum n suka ma artikel pean, sisi natural n realisnya tampak, apalagi diksinya, simple!
    Walau lagi penat, hasil postingnya masih meaning full gitu.

    Maju terus ya, Mas

    BalasHapus
  8. si kaku tersebut telah menjadi pahlawan bagi si kecil. di balik sifat kakunya, dia masih peduli sama orang lain :)
    gimana kabarnya mas? sudah lama lo nggak mampir rumahku. hehe..
    o iya, link blognya mas sudah lama lo aku pasang di blogku... :)

    BalasHapus
  9. Wahahahahahahaa ....
    Ternyata seberat apapun sebuah perjalanan selalu saja ada sisi menariknya.
    btw ... si kaku sekarang lagi ngapain kah ?.

    BalasHapus
  10. Si kaku ga kuku bau wewangian yang kek minyak nyongnyong..so si kaku diam terpaku ajah sehabis nyanyi. Kecapean dia ngos ngosan sambil monyong monyong....@ Mas Kabas

    BalasHapus
  11. datang lagi sob....
    nyari cerita seru lagi :)
    kapan-kapan mungkin ganti di atas truk, jadi nggak hanya diatas bus aja :)

    BalasHapus

Alhamdulillah jadi juga satu artikel lagi. Buat yang penasaran pengen komeng. Jangan ke sini. Tapi kalau penasaran pengen komen, yuk mari...

 
//add jQuery library