hahahaha satu lagi ungkapan yang sudah saya dengar sampai sore ini.
Rasanya ingin terus tersenyum kalau saja yang disindir itu mendengarnya (yah, harusnya sih, memang kudu dengar). Ini ada loh, dan baru saja muncul, di Trans 7.
"Pemerintah sepertinya lebih memilih gaya, ketimbang memikirkan rakyatnya yang menderita". Ini diungkap pada si pembawa berita mengenai peremajaan pasar tradisional di Koja, Jakarta. Penggusuran dilakukan saat belum ada kesepakatan harga sewa lapak pengganti sementara. Dalam berita itu, memang pedagang terlihat menderita akibat ulah Satpol PP.
Pengen tahu lagi sindiran yang lain? Yang lebih “kreatif” tentunya. Silahkan disimak ya.
1. Kalau rakyat jelata di buat semena-mena oleh Satpol PP. Polisi “cuek” aja. Tapi begitu pak Komandan tidak “sengaja” kena pukul satpol pp, pelakunya LANGSUNG digiring. (kasus sengketa piutang di Menteng, Jakarta).
2. MUI anjurkan umat islam tidak golput. Berat mana: tidak merokok atau golput (dikutip dari koran Suara Merdeka).
3. “Kalau pohon bisa menangis, pasti pohon-pohon itu sudah bercucuran air mata. ”kata Kaops. Reklame Medan, Sumut saat melihat atribut kampanye yang asal tempel di dahan pohon.
Sudah ah! Tiga dulu saja, itu aja yang terakhir masih membingungkan. Mau tersenyum, atau kudu sedih ya?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
akhirnya, selesai juga target 15posting di malam yang indah ini
BalasHapuskepada sobat-sobit yang telah komentar atas terbitnya setiap posting, trimakasih..
buat posting bulan selanjutnya, apa ya,targetnya?hehe
memang benar postingan kamu tapi SBY and JK jangan disalahkan yah......
BalasHapusso yang perlu disalahkan itu yang dibawah ajah.....................................
:))
BalasHapussaya hanya bisa tertawa., :)
@katobengke
BalasHapuswaduh,bukan buat ajang nyalahin kok,cuma nikmati bunyi sindiran-sindiran yang ada bos,hehehe
@fariz
itu yang dimaui!
lamkenal all
iyah yah yang penting gaya oiiiiiii
BalasHapus=))
BalasHapusbiar gaya kemana-mana marah-marah ajalah...
gaya baru nih...
Gaya:narziz
BalasHapusNarziz itu penting biar tenar, wkwkwkwkwkwk, (narziz mode ON)